SOSIALISASI PEDOMAN DESAIN METODOLOGI PROBABILITY SAMPLING DI BALAI BESAR POM DI PADANG
Berita
21-06-2022

Sampling merupakan suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh atau tidak mencakup seluruh obyek penelitian. Pemilihan teknik sampling sudah ditentukan oleh karakteristik populasi yang akan diambil sampelnya. Berdasarkan data populasi yang diperoleh dari Balai Besar/Balai/Loka POM di 34 Provinsi diketahui bahwa pelaku usaha sarana produksi dan distribusi dibagi ke dalam 5 kategori produk, yaitu Obat, Obat Tradisional, Kosmetik, Suplemen Kesehatan dan Pangan Olahan. Sampling dilakukan untuk memaksimalkan jumlah informasi yang diperoleh, yaitu dapat meminimalisir kesalahan/error informasi berdasarkan sumber daya yang tersedia. Untuk itu, Balai Besar POM (BBPOM) di Padang melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pedoman Desain Metodologi Probability Sampling yang diikuti oleh 26 orang petugas substansi pemeriksaan (20/06).
Bertempat di Aula BBPOM di Padang, acara dibuka secara resmi oleh Kepala BBPOM di Padang, Abdul Rahim. Narasumber kegiatan ini berasal dari Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan Badan POM RI, Lince Yarni. Adapun tujuan desain metodologi ini adalah melakukan pemetaan pelaku usaha obat dan makanan yang terdistribusi di seluruh Indonesia, melakukan identifikasi dan penyusunan adta pelaku usaha (menyiapkan sampling frame), melakukan perhitungan estimasi sampel dengan margin of error 5%, 7% dan 10% yang dibutuhkan dalam melakukan sampling berdasarkan probability.
Abdul Rahim menyampaikan bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan agar petugas khususnya substansi pemeriksaan dapat memahami metodologi probability sampling yang digunakan dalam perhitungan indeks kepatuhan pelaku usaha di wilayah Sumatera Barat. Kedepannya pemilihan target pemeriksaan pelaku usaha obat dan makanan sudah dapat mewakili populasi seluruh pelaku usaha obat dan makanan khususnya di wilayah kerja BBPOM di Padang.
Balai Besar POM di Padang