Pentaheliks Perkuat Pengawasan Obat Tradisional
Berita
14-11-2022
PADANG, Sejak pandemi Covid-19 merebak, penggunaan obat tradisional meningkat tajam sebagai alternatif dalam membantu memelihara daya tahan tubuh. Kondisi ini menjadi peluang bagi pelaku usaha nakal untuk menambahkan bahan kimia obat pada produk obat tradisional agar menawarkan efek instan. Hal ini terkuak dalam kegiatan perkuatan sinergitas pentahelix untuk edukasi masyarakat terkait bahaya obat tradisional mengandung bahan kimia obat, yang digelar oleh Balai Besar POM di Padang, bertempat di ZHM Hotel Padang, Senin (14/11).
Pentahelix merupakan kolaborasi antara akademisi, media, pelaku usaha, masyarakat dan pemerintah yang bersinergi dalam melakukan edukasi masyarakat dan pengawasan terhadap obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
Acara dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Lila Yanwar.
"Sinergi ini dapat terus ditingkatkan di berbagai program sehingga pengawasan obat tradisional ini dapat berjalan efektif dan efisien, " papar Lila Yanwar.
Setelah sesi pembukaan, acara diawali dengan minum jamu bersama oleh seluruh peserta yang hadir.
Kepala Balai Besar POM di Padang, Abdul Rahim memaparkan materi pertama terkait dengan hasil pengawasan yang telah dilakukan dimana masih ditemukan obat tradisional mengandung bahan kimia obat dan tanpa izin edar.
"Ingat selalu Cek KLIK, cek kemasan, label, izin edar dan kedaluwarsa sebelum membeli dan mengonsumsi produk obat dan makanan, jangan mudah percaya dengan iklan yang berlebihan, tidak ada obat tradisional memiliki efek cespleng," papar Abdul Rahim
Selanjutnya Abdul Rahim menyampaikan layanan Siap Jemput Bola (Sijempol) hadir untuk memberikan pendampingan secara langsung kepada pelaku usaha hingga memperoleh izin edar.
Materi kedua disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Deddi Prima Putra.
"Potensi alam Sumatera Barat sangat kaya dan dapat dikembangkan sebagai obat tradisional, gambir, kemiri, jahe dan masih banyak lagi, kami dari akademisi siap bersinergi melakukan pendampingan" ujar Deddi Prima Putra.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari unsur pentahelix. Melalui kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama unsur pentahelix untuk saling bersinergi melakukan edukasi kepada masyarakat.
Balai Besar POM di Padang