Kadis Pendidikan Mentawai Respon Positif Kegiatan PJAS Aman

Berita

01-06-2023

KEPULAUAN MENTAWAI.Galamai,- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Oreste Sakeroe memberikan respon positif terhadap kegiatan Sosialisasi Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) yang digagas oleh Balai Besar POM di Padang di Kabupaten Mentawai. Kegiatan yang bertempat di Aula Hotel Turonia-Tua Pejat, dihadiri oleh Dinas Kesehatan, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Sumatera Barat dan Perwakilan dari 20 Sekolah dan 2 Madrasah yang ada di Kabupaten Mentawai. Peserta sekolah terdiri dari Kepala Sekolah, Guru dan Siswa dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas serta Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah, Selasa (30/5).

 “Masalah jajanan anak sekolah bukan masalah kecil, dampaknya besar terhadap kelangsungan bangsa di masa depan, pembangunan sumber daya manusia. Rendahnya kualitas jajanan ini juga akan memperburuk dan menganggu asupan gizi.” tegas Oreste dalam sambutannya.

Lebih lanjut Oreste menjelaskan bahwa pangan yang sehat itu tidak harus mahal, yang penting aman dan bergizi.

Sementara itu, Balai Besar POM di Padang melalui Rio Mardion, menyampaikan bahwa kondisi saat ini di Indonesia, khususnya pada anak-anak, masih mengalami masalah gizi ganda (double burden of malnutrition), yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi, sehingga perlu upaya pemerintah termasuk Badan POM untuk mengatasi kondisi tersebut.

Hadir sebagai narasumber dala kegiatan ini dari BBPOM di Padang, Legafatman dan Fina Annisa yang memaparkan materi terkait tips memilih pangan aman dan pengenalan bahaya pada pangan serta terkait informasi nilai gizi.

Upaya pemerintah, dalam hal ini Badan POM, mengadakan program Sekolah dengan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman yang merupakan bagian dari Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan Terpadu. Salah satu tahapannya adalah melalui sosialisasi pangan jangan anak sekolah yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh pihak sekolah, orang tua, siswa dan pengelola kantin. Hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk pencapaian gizi seimbang bagi peserta didik dan pencegahan stunting kedepannya. (RM)

Kembali ke halaman berita