Pangan yang aman dapat berasal dari mana saja, industri, kuliner, jasa boga bahkan dari dapur rumah tangga, selama penanganannya dilakukan dengan baik. Masalah utama dalam penanganan pangan adalah kurangnya kepedulian,  baik pelaku usaha maupun masyarakat, disamping pengetahuan yang masih perlu ditingkatkan. Kepedulian sangat berpengaruh terhadap prilaku. Masyarakat masih beranggapan bahwa cara penanganan pangan yang dilakukan selama ini adalah cara yang benar meskipun banyak kasus keracunan pangan justru terjadi karena kesalahan  saat penanganan pangan.

Inilah dasar program inisiasi Badan POM dalam bentuk program terpadu keamanan pangan yang terdiri dari pengawasan pangan jajanan anak usia sekolah, pasar pangan aman berbasis komunitas serta desa pangan aman. Pada hari Rabu (23/03) dilakukan audiensi program keamanan pangan terpadu ke pemerintah Kabupaten Pasaman dalam rangka menyampaikan tahapan program, dasar serta tujuan yang ingin dicapai. Disamping juga untuk mendapatkan masukan pasar, sekolah dan desa yang akan diintervensi.

Audiensi dilakukan oleh petugas Balai Besar POM di Padang di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Kepala Dinas Kominfo, Bappeda, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Dinas Perikanan dan Pangan, dan kantor Kemenag Kabupaten Pasaman.

Telah didapat kesepakatan bahwa pemerintah Kabupaten Pasaman sangat mendukung kegiatan ini sesuai kewenangan masing – masing dan juga telah disepakati Desa yang akan diintervensi yaitu Nagari Panti, Nagari Ganggo Hilia dan Nagari Lansek Kadok, pasar Lubuk Sikaping, dan 9 target sekolah yang akan di intervensi. Sedangkan jadwal advokasi di sepakati tanggal 31 Maret 2022.

Audiensi di Kabupaten Pasaman ini menghasilkan hal yang sangat positif terutama komitmen Pemerintah Daerah dalam mendukung program keamanan pangan terpadu yang akan dilaksanakan tahun 2022 ini.

Balai Besar POM di Padang