Bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan serta pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya, masih dijumpai di pasar tradisional di Sumatera Barat. Bahan berbahaya berupa pengawet formalin, borax, pewarna Rhodamin B serta pewana kuning methanyl dapat dijumpai dan dijual di berbagai tempat di pasar, seperti toko bumbu, toko plastic bahkan di toko kelontong.

Fenomena ini jika dibiarkan tanpa ada tindakan nyata, tentu akan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Masyarakat sebagai konsumen secara kasat mata akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi adanya bahan berbahaya yang dikonsumsi di dalam pangan. Maka lembaga yang terlibat dalam pengawasan bahan berbahaya dan pengawasan pangan harus mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan bebas dari bahan berbahaya di atas.

Menyikapi hal ini, Balai Besar POM di Padang melakukan upaya untuk dapat memperluas jaringan pengawasan melalui pembentukan fasilitator pasar aman dari bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan. Pelatihan yang diadakan selama 3 hari pada tanggal 20 s/d 22 Mei 2021 dan diikuti oleh 25 orang peserta terdiri dari petugas pasar, kepala UPTD Pasar dari beberapa Kabupaten Kota di Sumatera Barat serta petugas dari Balai Besar POM di Padang.

Melalui pelatihan ini diharapkan fasilitator dapat melakukan inisiasi penerapan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya di daerahnya masing – masing secara mandiri. Hal ini disampaikan melalui sambutan Kepala Balai Besar POM di Padang yang diwakili oleh Koordinator Fungsi Infokom BBPOM di Padang, Dra. Fifiyani. Lebih lanjut disampaikan bahwa pasar Aman Dari Bahan Berbahaya saat ini telah diubah dengan Pasar Aman Berbasis Komunitas yang menegaskan bahwa keamanan pangan adalah tugas kita semua termasuk komunitras pasar.

Pelatihan ini diikuti dangan sangat antusias oleh para peserta, karena selain pemaparan materi dan diskusi, pelatihan juga dilengkapi dengan praket lapangan dengan lokasi di Pasar Tanah Kongsi, Pasar Nanggalo serta Pasar Belimbing. Melalui praktek ini, peserta langsung dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat.  

Balai Besar POM di Padang