CIPTAKAN CALON FASILITATOR KEAMANAN PANGAN YANG KOMPETEN
Berita
17-03-2023
BBPOM di Padang menyambut Mahasiswa peserta PAGC Bets 3
PADANG,GALAMAI- Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) adalah program Kampus Merdeka dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Program yang dilaunching dari awal tahun 2022, saat ini telah memasuki bets ketiga. "Mahasiswa program PAGC sebagai calon fasilitator keamanan pangan harus mampu mengambil manfaat dan menggali informasi sebanyak-banyaknya agar menjadi fasilitator keamanan pangan yang handal dan dapat berperan aktif sebagai duta BPOM dalam menyebarkan informasi positif kepada masyarakat,” ujar Abdul Rahim, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang saat menyambut mahasiswa PAGC bets 3 yang ditempatkan di wilayah kerja BBPOM di Padang, Rabu (17/3/2023).
Tujuan dari program PAGC adalah menciptakan mahasiswa yang mampu menjadi fasilitator keamanan pangan untuk mendampingi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pangan olahan megimplementasikan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Mahasiswa yang berhasil lulus untuk mengikuti program (mentee) diajak terjun langsung ke dunia industri pangan olahan. Namun sebelumnya, mentee diwajibkan untuk hadir di Unit Pelaksan Teknis (UPT) BPOM secara periodik sehingga dapat berdiskusi intensif dengan mentor. Pada bets 3 ini, untuk wilayah kerja BBPOM di Padang terdapat 4 orang mahasiswa yang menjadi mentee PAGC. Kunjungan mereka ke kantor BBPOM di Padang disambut oleh Kepala BBPOM di Padang dan Tim Sertifikasi yang akan menjadi mentor kedepannya.
Pada program PAGC, mentee akan memahami regulasi dan prinsip keamanan pangan di UMKM Pangan Olahan dalam memproduksi pangan olahan. Mentee diberikan Pelatihan Penyuluh Keamanan Pangan (PKP) Tingkat Pertama berbasis kompetensi, yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Keamanan Pangan No.618 tahun 2016 dan Peraturan BPOM No.16 Tahun 2021 tentang Pelatihan PKP-DFI. Kemudiaan dengan pendampingan oleh mentor, mentee akan menangani UMKM Pangan Olahan dalam menerapkan pemenuhan parameter CPPOB untuk menghasilkan produk pangan yang aman, bermutu dan bergizi.
Sebelum mentoring dimulai, Abdul Rahim mengingatkan mentee untuk mengeksplorasi kreatifitas dalam pendampingan dan pemberdayaan UMKM namun tetap mempertimbangkan norma kesusilaan dan budaya. Kemudian mentee mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring dengan judul “Mock up Audit Keamanan Pangan” di ruang rapat BBPOM di Padang. Materi pembelajaran disampaiakan oleh Teti Rosniawati, mentor PAGC dari Direktorat Pemberdayaan Masayarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO) BPOM. Setelahnya mentee secara berkelompok akan diberi tugas untuk mengamati video audit keamanan pangan dan kemudian memberikan penilaian terhadap aspek CPPOB sesuai dengan Pedoman Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Olahan dari BPOM. Sebagai penutup pertemuan pertama ini, Dilla Shavera, mentor dari BBPOM di Padang memberikan arahan dan gambaran terkait kegiatan selanjutnya yang akan dilaksanakan sekitar bulan April 2023.
Diharapkan kedepannya mentee mampu menyelesaikan masalah keamanan pangan di UMKM Pangan Olahan. Mulai dari mengindentifikasi sumber bahaya, menganalisis risiko dari bahaya yang terjadi, melakukan analisis pengendalian risiko dan melakukan koreksi serta tindakan koreksi untuk keamanan pangan. Mentee juga harus mampu mengidentifikasi dan mendesain dokumen CPPOB yang sesuai dengan jenis produk pangan yang dihasilkan UMKM tersebut. Sebagai kurikulum terakhir mentee mampu melakukan monitoring penerapan dokumen CPPOB tersebut. Tentunya seluruh aktifitas mentee nantinya akan di evaluasi oleh mentor.(SHR)
Balai Besar POM di Padang